Mengenang Ki Hajar Harjo Utomo di Hari Pahlawan 2024: Pejuang Kemerdekaan dan Pendiri PSHT yang Perjuangannya Abadi

    Mengenang Ki Hajar Harjo Utomo di Hari Pahlawan 2024: Pejuang Kemerdekaan dan Pendiri PSHT yang Perjuangannya Abadi
    Foto: Sosok Ki Hadjar Hardjo Oetomo Pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

    JATENG - Peringatan Hari Pahlawan tahun ini menjadi momen penuh makna, tak hanya untuk mengenang jasa-jasa para pejuang kemerdekaan, tetapi juga untuk menghormati mereka yang telah meninggalkan warisan yang abadi bagi bangsa, seperti Ki Hajar Harjo Utomo. Minggu 10 November 2024.

    Di tengah kebangkitan nasional yang berfokus pada persatuan, sosok Harjo Utomo tak hanya hadir sebagai pahlawan kemerdekaan, namun juga sebagai pendiri organisasi pencak silat 'Persaudaraan Setia Hati Terate' (PSHT) yang membawa semangat persaudaraan dan keadilan hingga ke panggung dunia.

    Lahir di Madiun, Jawa Timur, Harjo Utomo adalah sosok sederhana yang teguh memperjuangkan kemerdekaan dengan caranya sendiri. Bersama para sahabat, ia berani menghadang kereta api yang membawa pasukan dan logistik militer Belanda.

    Aksi heroik ini berujung pada penangkapannya, dan ia dijebloskan ke penjara di Cipinang, sebelum dipindahkan ke Padang. Namun, ancaman penjara tak pernah meruntuhkan tekadnya.

    Keluar dari penjara, Harjo mendirikan Setia Hati Pencak Club pada 1922 di Pilangbango, Madiun cikal bakal PSHT, yang kini dikenal sebagai salah satu organisasi pencak silat terbesar di Indonesia.

    Tahun 1948 menjadi titik penting dalam perjalanan organisasi ini. Di rumah Harjo Utomo, para pendiri dan rekan seperjuangannya berkumpul, membentuk kembali organisasi ini dengan nama 'Persaudaraan Setia Hati Terate' (PSHT) yang terus menanamkan nilai-nilai persatuan, persaudaraan, dan semangat kebangsaan. PSHT tak hanya berkembang di dalam negeri, tetapi kini juga merambah berbagai negara, mengharumkan nama pencak silat dan budaya Indonesia di panggung internasional.

    Pada Hari Pahlawan 2024 ini, PSHT menggelar serangkaian kegiatan untuk mengenang perjuangan dan jasa Ki Hajar Harjo Utomo. Mulai dari doa bersama, atraksi pencak silat kolosal, hingga turnamen 'Setia Hati Terate International Cup' yang dihadiri oleh pesilat dari berbagai negara, acara ini menjadi pengingat nyata akan nilai perjuangan yang diperjuangkan Harjo Utomo. PSHT telah menjadi lambang persatuan dan persaudaraan yang diwariskannya, menjadikan pencak silat sebagai jembatan bagi budaya Indonesia untuk dikenal dan dihormati di mata dunia.

    Semangat dan dedikasi Ki Hajar Harjo Utomo yang telah membangun PSHT dari titik nol membuktikan bahwa perjuangan bukan hanya soal senjata, tapi juga tentang membangun dan menjaga identitas bangsa. Pada peringatan Hari Pahlawan ini, semoga generasi muda terus mengingat jasa beliau, meneruskan semangat persatuan, dan menjadikan pencak silat sebagai kebanggaan bangsa. Pahlawan sejati adalah mereka yang meninggalkan warisan abadi, dan Ki Hajar Harjo Utomo telah mengukir warisannya dalam lembar sejarah Indonesia.

    Jurnalis Nasional Indonesia (JNI)

    ki hajar harjo utomo pendiri psht setia hati
    Agung widodo

    Agung widodo

    Artikel Sebelumnya

    Gelombang Dukungan Menguat! Ratusan Anggota...

    Artikel Berikutnya

    Wapres Gibran Hadirkan “Lapor Mas Wapres”:...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Desa Tulung Klaten Gelar Upacara Penutupan Karya Bakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) Ke-XXVI
    Arahan Dari Kepala Biro BMN Pengadaan Pra Dipa, Rutan Kudus Ikuti Secara Virtual
    Rutan Kudus Ikuti Arahan Kepala Biro BMN Dalam Pengadaan Pra DIPA Anggaran 2025 Secara Virtual
    Pertama Kali WBP Lapas Purwokerto Bedah Buku Kepemimpinan dalam Ragam Budaya

    Ikuti Kami